Mengapa Yesus Tidak Membela Diri-Nya Sendiri?

| Kamis, Maret 16, 2017 |
Markus 14:61 "Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: 'Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?'"

Mengapa Paskah begitu penting?
Paskah itu penting sebab itu membuktikan bahwa Yesus adalah seperti apa yang Ia nyatakan.
Dia menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dan Dia datang ke Bumi untuk menyelamatkan kita.

Tiga peristiwa dramatis terjadi secara berturut-turut di akhir minggu Paskah: pengadilan Yesus, diikuti oleh kematian Yesus, dan terakhir Kebangkitan Yesus.

Yesus mengalami enam kali pengadilan dalam waktu sehari sebelum kematian-Nya.
Dalam satu malam, Ia dibawa ke hadapan Hanas (ayah mertua Kayafas), Kayafas (imam besar), Sanhedrin (Mahkamah Agama), Pilatus (Gubernur Yerusalem), Herodes (Gubernur Galilea), dan kemudian kembali kepada Pilatus.

Di akhir keenam pengadilan tersebut, kesalahan apa yang mereka dapati dari Yesus? Tidak ada.
Ia tidak melakukan kesalahan apapun.
Mereka mendatangkan orang-orang untuk memberikan tuduhan palsu, tapi tak ada satu pun dari tuduhan tersebut yang terbukti benar.
Akhirnya mereka hanya bisa menghukum Dia dengan satu tuduhan: karena mengaku bahwa diri-Nya adalah Anak Allah.
Hanya itu satu-satunya alasan yang bisa mereka pakai untuk menyalibkan Yesus.

Setiap orang yang tahu tentang Yesus seperti telah membuat semacam label tentang siapa Dia.
Entah apakah mereka percaya bahwa Dia adalah seorang pembohong, atau orang gila, atau malah sebaliknya, percaya bahwa Dia adalah Tuhan.
Percaya bukan berarti menyatakan, "Saya percaya Ia adalah guru yang baik."
Ia tidak bisa hanya menjadi guru yang baik, karena guru yang baik tidak akan berkata, "Akulah satu-satunya jalan menuju Surga."
Orang yang baik tidak akan berkata seperti itu, kecuali itu adalah sebuah kebenaran.

Yesus mengklaim bahwa diri-Nya adalah Juruselamat dunia.
Dalam Yohanes 12:47b dikatakan bahwa Ia menyatakan: "Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya."
Dia mengorbankan diri-Nya untuk diadili agar tidak akan ada keraguan tentang siapa Dia. Yesus bisa saja menghentikan pengadilan itu kapan pun Ia mau, namun Ia telah terlebih dahulu mengetahui bahwa Ia suatu saat akan terbukti bersalah dan disalibkan.
Tapi Ia tetap membiarkan itu terjadi, sebab itu semua merupakan bagian dari rencana-Nya.


Renungkan hal ini:

Menurut Anda mengapa Allah mengijinkan Yesus untuk dihukum mati, walaupun sebenarnya Ia tidak bersalah? Dari peristiwa ini, bagaimanakah karakter Allah?

Apa reaksi Anda ketika Anda pertama kali diperkenalkan kepada Yesus?

Saat ini apa yang Anda percaya tentang Yesus?


Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 26-27; Markus 14:27-53


Diam artinya percaya pada rencana Allah yang bekerja melalui hidup kita. Teladan Yesus dibuktikan dengan percaya pada rencana Allah yang besar yaitu keselamatan lewat korbanNya di kayu salib.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top