Sebuah Akhir Yang Baik

| Senin, Februari 06, 2017 |
Pengkhotbah 7: 8 "Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati."

Alkitab dipenuhi dengan kisah orang-orang yang memulai hidup mereka dengan baik tetapi berakhir mengerikan, seperti Raja Saul dan Samson. Lalu ada juga orang-orang yang mulai dengan buruk tetapi berakhir dengan baik.

Lihat Nikodemus yang kita baca dalam Yohanes 3. Dia hanya seorang pria yang datang kepada Yesus di malam hari dengan beberapa pertanyaan. Tak ada indikasi bahwa ia menjadi orang percaya pada saat itu. Namun di akhir cerita dikatakan bahwa setelah Kristus disalibkan, ia memberanikan diri bersama dengan Yusuf dari Arimatea meminta Pilatus agar mereka dapat memberikan penguburan yang layak bagi Yesus. Nikodemus adalah orang Farisi. Ia mungkin tidak memulai hidupnya dengan baik, tapi ia mengakhirinya dengan sangat baik.

Ini boleh jadi sama dengan Ester. Mungkin kita bisa berargumen apakah Ester seharusnya dari awal jujur mengenai jati dirinya yang seorang Yahudi ketika ia dipilih oleh Raja Xerxes (Ahasyweros) untuk menjadi ratunya. Tetapi jika seandainya raja tahu Ester adalah seorang Yahudi, mungkin ia tidak akan pernah menikahinya. Dan jika ia tidak menikahinya, mungkin Ester tidak akan memperoleh posisi penting di kerajaan dan tak akan bisa menyelamatkan bangsanya. Tetapi kalaupun pada mulanya Ester membuat kesalahan, meskipun ia berkompromi, meskipun ia tidak mungkin memulai segalanya dengan baik, ia mengakirinya dengan sangat baik.

Mungkin Anda telah membuat beberapa kesalahan dalam hidup. Mungkin Anda berkompromi dengan apa yang salah dan melakukan beberapa hal yang tak seharusnya dilakukan. Mungkin Anda merasa kesalahan Anda sudah tak bisa diperbaiki dan dosa Anda tak terampuni. Pemikiran itu tidak benar. Anda masih bisa berubah. Jika Anda telah membuat kesalahan-atau lebih tepatnya, jika Anda telah berdosa, Anda masih bisa bertobat.

Salomo, orang paling bijaksana yang pernah ada, menulis, "Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati" (Pengkhotbah 7: 8).

Tidak penting bagaimana Anda memulainya; yang terpenting ialah bagaimana Anda mengakhirinya.


Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 1-3; Matius 24:1-28


Jika Anda telah melakukan kesalahan, bertobatlah sekarang
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top